Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 00:36:00【Resep Pembaca】526 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(55)
Artikel Terkait
- Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
- Pemkot Bandarlampung sebut belum ada rekomendasi SLHS ke dapur MBG
- MU diimbangi Nottingham Forest 2
- SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pidie siap layani program MBG
- DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- Pemkot Makassar
- Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas
Resep Populer
Rekomendasi

Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan

Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan

Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia

DPR ingatkan masyarakat waspada obat & kosmetik tawarkan efek instan

Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas

Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan

Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu